Membuat batasannya sendiri - Introvert 1

Hal yang Harus Kamu Ketahui Jika Jatuh Cinta dengan Seorang introvert
Photo : https://prelo.co.id

Kalian tau ga sih, bahwa ternyata istilah Introvert dan ekstrovert pertama kali dikenal pada tahun 1920 oleh Carl Jung dalam buku "Psychologische Typen", jadi sampai sekarang ini, sudah hampir satu abad lamanya kondisi psikologi personal ini mendapat perhatian dan dikenal oleh semua orang di bumi ini. Istilah introvert dan ekstrovert sudah banyak dibahas di berbagai jurnal psikologi dan artikel-artikel ilmiah lain, dari tahun ketahun istilah ini tetap hangat diperbincangkan. hal ini bukan tanpa alasan, karena sudah pasti dari sekian banyak anak yang lahir setiap harinya, satu dari mereka mungkin adalah anak introvert di usia dewasanya. termasuk kamu. 

Menjadi introvert seringkali berbeda dari kebanyakan orang, karena introvert adalah minoritas dibandingkan ekstrovert. perbedaan ini juga termasuk dalam pola pikir dan persepsi mengenai kedekatannya dengan orang lain, seperti definisi siapa itu teman, kenalan dan juga sahabat. Bagi orang ekstrovert hal itu adalah hal yang tidak penting, karena semakin banyak teman adalah sesuatu yang menyenangkan, pertemanan tidak perlu konsep karena seharusnya berjalan apa adanya dan berjalan beriringan, tapi tanpa disadari, seorang introvert ternyata membuat batas-batasannya sendiri terhadap definisi ini. Seorang psikolog klinis, Michael Alcee, Ph. D. menyebut introvert membutuhkan keseimbangan antara jumlah interaksi sosial dengan pasokan dan koneksi rutin ke energi dalam diri (inner energy).

kalian yang intovert pasti mengalami sesuatu yang dikenal dengan istilah Hangover, secara garis besar dimaknai sebagai kelelahan diri (fisik dan mental) setelah kontak dengan banyak orang. biasanya ketika sudah mengalami ini, introvert membutuhkan self charging dengan keluar dari keramaian untuk beberapa saat.

Di antara kecenderungan ekstrem introvert dan ekstrovert, terdapat ambivert yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver. Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introvert dan ekstrovert, Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver. 
Apapun kecenderungan seseorang, baik introvert maupun ekstrovert, jika ia mampu menerima diri sendiri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, maka ia akan bertumbuh menjadi pribadi yang baik. 


Post a Comment

0 Comments