Makalah Protista Mirip Hewan ( Protozoa) dan Invertebrata

 MAKALAH (Protozoa dan invetebrata)

Download makalah ini

Protista Mirip Hewan ( Protozoa) dan Invertebrata

Ringkasan ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah: Pendalaman IPA

Dosen Pengampu: Izzatin Kamala, S.Pd., M.Pd 

Disusun oleh:

PGMI B

Toyib Nurhamid                      (14480070)

Alfiana Khoiru Siami              (16480003)

Muhammad Izza Mahendra    (16480038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

 

Potista Mirip Hewan ( Protozoa) dan Invertebrata

A.                Protista Mirip Hewan (Protozoa)

1.      Ciri-ciri Protozoa

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron.  Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.  Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik.  Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.

2.         Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)

a.               Organisme bersel satu

b.              Mempunyai inti eukariotik

c.               Ukuran tubuh antara 100-300 mikron

d.              Umumnya memiliki anggota gerak

e.               Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum), 

f.               Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

g.              Hidup bebas, saprofit, atau parasit

h.              Habitat di air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan atau tubuh manusia

3.    Reproduksi Protozoa

Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.  Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi.

d.      Penggolongan Protozoa

Berdasarkan alat geraknya, digolongkan atas;

a.               Mastigophora atau Flagellata, bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela) contohnya Trypanosoma gambiense. Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan.  Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh  hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.

b.              Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu (pseudopodia), contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Amoeba memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Bentuk sel amoeba  tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme  ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap makanan.

c.               Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella. Ciliata bergerak dengan menggunakan rambut getar (silia). Silia ini ada yang tumbuh merata pada seluruh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.  Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium yang hidup pada usus besar ternak atau manusia. Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur.  Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi.

d.              Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak dengan spora, contohnya Plasmodium. Hewan-hewan bersel satu yang tidak memiliki alat gerak dikelompokkan dalam sporozoa. Anggota filum Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.  Pada salah satu tahapan siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil.  Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii  masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing.  Infeksi Toxoplasma gondii  membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.

  1. Porifera

Porifera adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang tidak terspesialisasi dan tubuhya memiliki terdapat banyak pori. Porifera merupakan anggota dari Animalia yang merupakan paling sederhana atau primitif. Habitat dan Cara hidup porifera adalah sebagian besar hidupnya di laut dan sebagin kecil lagi hidup di air tawar. Pada umumnya porifera hidupnya ada didaerah pada perairan yang dangkal dan juga jernih, namun juga diperairan berpasir atau berlumpur. Porifera dewasa hidupnya sesil atau melekat di suatu substrak. Profera hidup secara heterotrof dengan jenis makanan bakteri dan plankton. 

1.      Ciri-Ciri Porifera

Dalam membedakan spesies dari filum porifera, maka perlunya anda mengetahui ciri-ciri porifera secara umum. Ciri-ciri porifera adalah sebagai berikut:

a.               Hewan yang bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau primitif

b.              Sebagian besar hidup di laut dangkal dengan kedalaman sekitar 3,5 meter

c.               Bentuk tubuh porifera menyerupai vas bunga/piala dan melekat pada dasar perairan

d.              Tubuhnya terdiri dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya (epidermis) yang tersusun atas sel-sel yang memiliki bentuk pipih, disebut dengan pinakosit. 

e.               Pada epidermis yang terdapat porus/lubang kecil yang disebut dengan ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel)

f.               Lapisan dalamnya tersusun dari sel-sel yang berleher dan berflagel yang disebut dengan koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan

g.              Di dalam mesoglea terdapat juga beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit. 

h.              Di antara epidermis dan koanosit memiliki lapisan tengah yang berupa bahan kental yang disebut dengan mesoglea atau mesenkin

i.                Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblasnya berfungsi dengan membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat

j.                Spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunakm berongga dengan membentuk seperti spon. 

k.              Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi. 

Makanan porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan lalu ditangkap oleh flagel pada koanosit yang kemudian makanan dicerna di dalam koanosit. Dengan demikian pencernaannya secara intraselluler. Setelah dicerna, zat makanan tersebut diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Zat sisa makanan yang dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.

  1. Coelenterata

Hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel.  Pada saat berenang, mulut coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh Coelenterata (hewan berongga) adalah terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan interon yang berarti usus. Funggsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).

1.      Ciri-Ciri Coelenterata 

Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan coelenterata. Ciri-ciri coelenterata umum adalah sebagai berikut.

a.               Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi) 

b.              Merupakan hewan invertebrata. 

c.               Memiliki bentuk seperti tabung

d.              Dikelilingi tentakel di sekitar mulut

e.               Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea)

f.               Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan nematocyt. 

g.              Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni. 

h.              Memiliki sel penyengat (nematosis) 

i.                Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)

j.                Tidak memiliki organ atau sistem organ

k.              Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan dapat mendeteki sinyal di lingkungannya. 

l.                Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung disebut Hipnotoxin yang memiliki kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa, tentakel menarik makanan ke arah mulut dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh. Makanan dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan Gastrovaskuler. 

m.            Sistem pernapasan adalah sistem saraf difus (baur). 

n.              Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel.  


 

  1. Vermes

Vermes berasal dari bahasa latin yang atinya cacing, ujung posterior (ujung belakang/ekor, permukaan dosal (perut), permukaan ventral (permukaan bawah perut. Sedangkan tubuhnya dibagi menjadi bagian kanan dan kiri. Ini berarti cacing merupakan jenis hewan yang memiliki tubuh simestris bilateral[1]. Sekarang cacing tidak hanya measuk kedalam satu filum, tetapi dipecah lagi menjadi beberapa filum, diantaanya adalah plathelminthes, nematoda dan anelida.

1.      Filum anelida

Anelida bermakna cincin kecil, dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merpakan ciri khas cacing filum anelida. Tercatat hingga saat ini terdapat sekitar 15.000 spesies, yang pajangnya berkisar 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah raksasa di Australia. Anggota filum ini sebagian hidup di laut dan sebgian besar hidup di air tawar dan tanah lembab.contoh yang terkenal dari jenis ini adalah cacing tanah dan cacing gelang.[2]

2.      Filum platyhelminthes

Terdapat sekitar 20.000 spesies pipih yang hidup di habitat air laut, air tawar, dan daratan yang lembap. Selain memiliki banyak bentuk  yang hidup bebas, cacaing pipih banyak meliputi pula spesies parasit, seperti cacing pipih dan cacing pita. Cacing pipih disebut demikian karena tuuhnya tipisdiantara permukaan dorsal dan ventral (yang pipih secara dorsoventral plthelminth artinya cacaing pipih). Ukurannya berkisar atara spesies hidup bebas yang mikroskopis hingga cacing pita yang panjangnya lebih dari 20 m.[3]

Lapisan embrionik ketiga, mesoderm, memberikan sumbangan kepada organ yang lebih kompleks dan sistem organdan jaringan otot sejati. Dengan demikian cacaing pipih ternyata lebih kompleksdibandigkn dengan hewan cnidaria dan ctenophora. Cacaing pipih tidak memiliki keseluruhan saluran pencernaan dan menyerap nutrien melalui permukaan tubuhnya. Cacing pipih dibagi memjadi empat kelas yaitu turbelaria, monogenea, trematoda dan cestoidea (cacing pita) dari keempat kelas platyhelminthes ini hanya kelas turbelaria yang bukan parasit.

3.      Filum nematoda (cacaing gilig tidak bersegmen dan bertubuh silindris dengan ujung yang meruncing)

Diantara semua hewan yang paling tersebar luas, caciang nematoda ditemukan sebgian besar pada habitat aquatik, didalam tanah lembap, didalam jaringan tumbuhan dan dalam cairan dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies ini telah diketahui, dan yang sebenarnya ada mugkin mencapai sepuluh kali jumlah tersebut. Panjang cacing ini berkisar antara 1 mm hingga 1 m, tertutupi oleh kutikula keras dan transparan.[4] Cacing ini hidup bebas dan banyak memainkan peran penting dakan pembusukan dan daur ulang nutrien.

 

  1. Mollusca

Nama mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak, tetapi sebagian besar terlindungi oleh cangkang yang keras yang yang mengandung kalsium karbonat. Cumi dan gurita adalah hewan yang memiliki cangkang yang tereduksi, dimana sebagian besar diantaranya adalah cangkangnya internal yang mungkin mereka telah kehilangan keseluruhan cangkang selama masa evolusinya.

Ciri utama anggota filum mollusca adalah memiliki kaki berotot, massa viseral dan suatu mantel, secara keseluruhan, anggota filum molusca memiliki lebih dari 150.000 spesies yang telah diketahui, sebagian besar filum tipe ini adalah hewan laut, meskipun beberapa diantaranya hidup di air tawar. Meskipun terdapat perbedaan yang jelas, semua molusca memiliki kemiripan dalam bangun tubuh. Tubuh moluska memiliki 3 bagian utama, yaitu:

1.      Kaki berotot, umunya untuk semua pergerakan

Kaki ini merupakan perpanjangan dari bagian ventral tubuh yang berotot, berfungsi sebagai alat gerak dan telah termodifikasi menjadi tentakel untuk menangkap mangsa.

2.    Massa viseral yang mengandung sebagian besar organ internal

Bagian ini adalah bagian tubuh yang lunak dari moluska, didalam massa viseral terdapat organ tubuh seperti organ pencernan, eksresi dan alat reproduksi. Bagian ini terlindungi oleh mantel.

3. Mantel, suatu lipatan jaringan yang menutupi massa viseral dan mekesresi cangkang (jika ada). Pada banyak moluska, mantel meluas meleihi massa viseral dan menghasilkan suatu ruang yang penuh air atau disebut rongga mantel. Cairan didalamnya adalah tempat lubang insang, lubang eksresi dan anus. 

Struktur dn fungsi tubuh

a.     Sistem saraf

Sistem syaraf pada filum ini terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi bagian esofagus dengan serabut syaraf yang menyebar.

b.    Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada moluska sudah terbilang lengkap karena terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Moluska juga memiliki lidah bergerigi yang disebut dengan radula, bagian ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

c.    Sistem pernafasan

Moluska hidup di air an bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantelnya. Alat pernafasannya disebut dengan ctenidia. Beerapa jeis mempunyai paru-paru atau bahkan keduanya. Tiap insang terdiri dari atas sebuah sumbu pipih yang memanjang dibagian tengah, dan pada sisinya terdapat filament pipih berbentuk segitiga.

d.   Peredaran darah

Jantung moluska terdiri dari dua serambi dan sebuah bilik, terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, eberapa arteri menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka artinya darah tidak melalui pembulu darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga diantara sel-sel dalam organ.

e.    Cara hidup

Hewan invetebrata ini hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggang, ikan, ataupun moluska lainnya. Moluska ada yang hidup didarat dan di air. Contoh moluka yang hidup didarat adalah otong dan gurita, sedangkan yang didaart adalah siput.

f.     Sistem reproduksi

Moluska bereproduksi secar seksual. Pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina terpisah pada individu lain (gonokoris). Meskipun begitu, jenis siput tertentu da yang bersidat heemafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur, terlur berkembang menjadi larva dan kemudian menjadi moluska dewasa.

Kelas & Karakteristik utama filum moluska

1.    Kelas polyplacophora, contohnya adalah cyton (hewan berbentuk oval dan biasa ditemukan melekat pada bebatuan disepanjang pantai yang pasang surut).

a.                   Hidup dilaut

b.                  Cangkang delapan lempeng

c.                   Kaki digunakan untuk lokomosi/gerak

d.                  Kepala tereduksi

2.    Kelas gastropoda, contohnya adalah keong atau bekicot

Kelas filum moluska yang terbesar adalah adalah kelas ini. Memiliki lebih dari 40.000 spesies yang masih hidup. Karakteristiknya adalah:

a. Hidup di laut, air tawar, atau di darat

a.                   Tubuh tidak simetris

b.                  Umunya memiliki cangkang yang memelintir

c.                   Cangkang tereduksi atau tidak ada saseklai pada beberapa jenis

d.                  Kaki untuk lokomosi dan ada radula

3.                  Kelas bivalvia, contohnya adalah kerang hijau, scallop dan tiram

a.                   Hidup dilaut dan air tawar

b.                  Cangkang pipih atau rata denga dua katup

c.                   Kepala tereduksi

d.                  Insang berpasangan

e.                   Sebagian besar makan dengan menyaring

f.                   Mantel berbentuk sifon

4.                  Kelas cephalopoda, contohnya adalah cumi-cumi dan gurita

a.                   Hidup dilaut

b.                  Kepala dikelilingi tentakel yang menjerat

c.                   Umumnya dengan menyedot

d.                  Cangkang eksternal dan internal

e.                   Mulut dengan atau tanpa radula

f.                   Lokomosi dengan dorongan jet, menggunaksifon yang terbuat dari mantel.

  1. Arthropoda

Diperkirakan bahwa populasi arthropoda dunia yang meliputi krustasea, laba-laba dan serangga berjumlah sekitar 1018 invidu. Hampir 1 juta spesies arthropoda telah berhasil dideskripsikan dan sebagian besar diantaranya adalah jenis serangga. Faktanya adalah 2 dari setiap 3 organisme yang dikenal adalah jenis arthropoda, dan anggota filum ini habitatnya menyebar luas dan menyeluruh dibiosfer. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, penyebara dan jumlah spesies, filum arthropoda adalah jenis yang paling berhasil diantara semua jenis hewan. Nama arthropoda berasal dari bahasa latin arthra yang berarti ruas, buku, segmen.dan kata podos yang berarti kaki, filum ini memiliki ciri khas seperti namanya yaitu kaki beruas, berbuku atau bersegmen.

Keanekerakaragaman dan keberhasilan arthropoda sebagian besar dikaitkan dengan segmentasinya, eksoskeletonnya yang keras dan tungkai yang bersendi, kelompok segmen dan anggota badannya telah trspesialisasi untuk berbagai ragam fungsi. Kelenturan evolusioner ini bukan saja menghasilkan keanekaragaman yang besar, tetapi juga banguntubuh yang efisien dengan pembagian-pembagian tugas anggota tubuh. Sebagai contoh anggota badan dimodifikasi untuk berjalan, makan dan sebagai reseptor sensoris, kopulasi dan pertahanan.

Pembagian kelas dalam arthropoda dan karakteristiknya.

  1. Arachnida, contohnya adalah laba-laba, kalajengking, kutu dan tungau)

Karakteristiknya sebagai berikut:

a.                   Tubuh memiliki satu atau dua bagian utama

b.                  Enam pasang anggota badan

c.                   Sebagian besar adalah hewan darat

2.                  Diplopoda, contohnya adalah kaki seribu

Karakteristiknya sebagai berikut:

a.                   Tubuh dengan kepala yang jelas

b.                  Memiliki antena

c.                   Memiliki bagian mulut untuk mengunyah

d.                  Badan bersegmen dengan dua pasang kaki berjalan bersegmen

e.                   Terestrial

f.                   herbivora

3.                  Chilopoda, contohnya adalah Lipan

Karakteristiknya sebagai berikut:

a.                   Tubuh dengan kepala yang jelas yang memiliki antena yang besar dan tiga pasang bagian mulut

b.                  Anggota badan segmen tubuh bagian pertama dimodifikasi dengan cakar beracun

c.                   Segmen badan mengandung satu pasang kaki berjalan setiap segmen

d.                  Terestrial

e.                   karnivora

4.                  Insecta, contoh: serangga

Dalam hal keanekaragaman spesies, serangga melebihi jumlah semua bentuk kehidupanlain jika digabungkan bersama-sama.

Karakteristiknya sebagai berikut:

a.                   Tubuh terbagi menjadi kepala, toraks dan abdomen

b.                  Memiliki antena

c.                   Bagian mulut dimodifikasi untuk mengunyah, menyedot dan menelan.

d.                  Umumnya memiliki dua pasang sayap dan tiga pasang kaki

e.                   Sebagian besar adalah hewan terestrial

5.                  Crustacea, contoh: kepiting, udang, galah, crayfish atau udang karang

Karakteristiknya sebagai berikut:

a.                   Tubuh dengan dua atau tiga bagian yng memiliki antena

b.                  Bagian mulut untuk mengunyah

c.                   Tiga atau lebih pasang kaki

d.                  Sebagian besar adalah hewan laut

Sementara arachnida dan serangga berhasil hidup di  darat, sebagian besar krustasea tetap berada dalam lingkunga laut dan air tawar. Dimna mereka sekarang diwakili oleh 40.000 spesies, spesies paling terkenal dari kelas ini adalah udang.

  1. Echinodermata

Berasal dari kata Echinos yang berarti duri dan dermal yang berarti kulit, jadi Echinodermata adalah hewan berkulit duri.

1.      Ciri-ciri Echinodermata

Echinodermata merupakan hewan yang  memiliki habitat di laut, serta tubuhnya memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum Echinodermata memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga bernapas dengan insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju masing-masing lengan yang dimiliki. Reproduksi secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan dihasilkan zigot. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung,  air disemprotkan sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat.



Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai berikut.

1) Kelas Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk seperti bintang dengan 5 lengan, duri-duri pendek dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat besar, dan alat gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya, Astrias vulgaris (bintang laut besar) dan Ctenodiscus (bintang laut lumpur).

2) Kelas Ophiuroidea . Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan lengan panjang yang berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi tidak memiliki anus, contohnya, Ophiothix fragillis (bintang ular laut).

3) Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri (dari zat kapur) yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki ambulakral, beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duridurinya, dan memiliki saluran pencernaan yang komplet, yaitu mulut–anus, contohnya, Echinocardium cordatum (landak laut).

4) Kelas Holothuroidea . Tubuh berbentuk bulat panjang, memiliki osikula yang halus, hidup sesilis, memiliki mulut dan anus, dan di sekitar mulut terdapat tentakel yang dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan). Alat gerak kaki ambulakral, contohnya, Cucumari planci (teripang).

5) Kelas Crinodea , tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat di dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki daya regenerasi yang tinggi, contohnya, Antodon tanella .

Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan sampah di laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata merupakan sumber bahan makanan.

Download makalah protozoa dan invetebrata

Daftar Pustaka

Sulistyorini Ari . Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Anshori Moch, Djoko Martono. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah          Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Campbel, reece, michel. 2000. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta: erlangga

. Hamamatul, Siti. 2008. Biologi. Hal 19-20. Jakarta : Permata. CV. Cahaya Pustaka ; Syamsuri, istamar. dkk. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.

Irnaningtyas, 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi. D.A, dkk. 2007. Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas. Jakarta : Erlangga.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi invetebrata. Bandung: Alfabeta

 

Suwarno. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X.. Jakarta :  Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

 



[1] Campbel, reece, michel. 2000. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta: erlangga. Hlm 220

[2] Ibid., Hlm 227

[3] Ibid.,. Hlm 226

[4] Campbel, reece, michel. 2000. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta: erlangga. Hlm 222

Post a Comment

0 Comments