Selamat hari difabel sedunia untuk para penyandang disabilitas (3 Desember 2018)
Menjalani hidup sebagai seorang difabel bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa hidup normal sedari lahir. Tapi takdir adalah misteri, tak ada yang tahu takdir apa yang akan menimpa seseorang, termasuk kepadaku.
ini adalah kisahku, seorang penyandang disabilitas sejak 1 tahun yang lalu. Untuk lebih jelasnya, cerita ini aku buat menjadi beberapa bagian.
Aku
Sebut saja M. Saat ini umurku menginjak 23 tahun anak pertama dari 4 bersaudara. Tinggal disebuah desa di Cilacap Barat. Alumni salah satu SMK favorit dengan jurusan Animasi, dan aku mantan TKI yang bekerja di salah satu tempat industri di Malaysia selama 3 tahun.
Mencari kerja di Karawang
Aku pulang dari negeri jiran pada tanggal 13 September 2017. Aku adalah tipikal orang yang tidak bisa berdiam diri di rumah, sebulan aku di rumah aku memutuskan untuk pergi ke karawang. Mondar mandir di Karawang selama 2 bulan dengan modal ijasah SMK dan tidur di kontrakan temanku yang berinisial R dan N. Perjuangan selama 2 bulan itu membuahkan hasil, aku dan seorang temanku berinisial D di terima di sebuah PT produksi sabun liquid. Syukurlah prosesnya membuahkan hasil dan tidak terlalu lama, hari Kamis tes tertulis, Jumat interview, Sabtu medikal dan Selasa tanda tangan kontrak, selanjutnya hari Rabu dan Kamis training. Saat itu kebetulan hari Jumat libur sampai hari Minggu dan ada persyaratan yang belum lengkap, aku dan temanku si D memutuskan untuk pulang ke Cilacap dengan sepeda motor dan kami berboncengan, D di depan dan aku di belakang. Oh iya semua teman-temanku adalah teman satu kelasku dulu di SMK kami sangat solid sampai sekarang, meskipun kami sudah lama lulus dari sekolah dan memiliki kesibukan masing-masing.
Kecelakaan di Brebes
Kami pulang dengan menaiki sepeda motor dari Karawang ke Cilacap, alhamdulillah selamat sampai tujuan di rumah masing-masing. Pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2017 kami kembali ke Karawang, di tengah perjalanan tepatnya di kota Brebes kami mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat itu kondisi jalan yang padat ada sebuah mobil di depan kami yang ngerem mendadak sebanyak 2 kali, yang pertama D masih bisa mengantisipasi dengan baik tetapi kemudian ketika D kembali menarik tuas gas motor kami, mobil depan kembali ngerem dan lebih mendadak dari yang pertama, saat itu juga motor kami menabrak mobil tersebut. Kami terkapar di tengah-tengah padatnya kendaraan. D pingsan karena kepalanya terbentur mobil dan dia mengalami retak tulang belakang. Sedangkan aku masih sadar aku masih bisa memanggil-manggil D untuk memastikan D baik-baik saja. Ketika aku ingin berdiri dan berniat untuk membangunkan D, aku mulai merasakan pada bagian pinggangku kebawah kebas, dan mulai terasa berat dan ngilu, seketika itu pula aku melihat kebagian kakiku. Sontak aku histeris dan berteriak-teriak seperti orang gila aku mendapati kaki kananku telah hancur terlindas mobil. Aku mengalami patah tulang pada bagian betis dengan danging yang hancur, bagian mata kaki yang hancur dan tulang paha yang patah.
Beralih ke rumah sakit
@RawPixel/Unsplash.com |
Kami langsung di larikan ke puskesmas terdekat. Di sana kami mendapat pertolongan pertama, karena kondisi kami yang cukup parah kami di larikan ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, kondisiku semakin memburuk, sembari menunggu keluargaku datang beberapa kali aku hampir tak sadarkan diri yang aku rasakan saat itu aku hampir mati karena darahku yang terus keluar hingga aku kritis dan akhirnya aku di pindahkan ke ruang ICU. Saat aku akan di pindahkan ke ruang ICU keluargaku datang, aku melihat ayah dan ibuku menangis ibuku mencium keningku sambil menangis tersedu-sedu sempat aku berkata kepada ibuku “mah, jangan nangis aku baik-baik saja”. Tak lama kemudian aku di bawa ke ruang ICU, setelah itu aku tidak sadarkan diri karena kondisiku yang semakin menurun, aku tidak bisa langsung di operasi. Dokter berkata kepada ibuku bahwa kondisi kakiku 80% tidak bisa di pertahankan. Ibuku sempat memberitahuku akan hal itu, aku hanya terdiam lantas aku menjawab “nanti aku jalan pake apa mah?” mendengar jawabanku kami berdua menangis sedih akan kenyataan ini. Pada akhirnya kami memutuskan untuk mempertahan kakiku sebisa mungkin. Pada hari ke-7 di dalam ICU aku baru bisa dioperasi pasang pen pada bagian betis dan mata kaki. Dan operasi selanjutnya di hari ke-9 yaitu operasi pada bagian paha. 9 hari setengah aku berada di ICU kondisiku mulai membaik dan bisa di pindahkan ke ruang biasa.
Kaki terinfeksi dan harus di amputasi
Hari pertama di ruang rawat terjadi hal yang sangat mengejutkan di mana saat itu kakiku baru di ketahui sudah terinfeksi parah. Dan dokter menyarankan untuk di amputasi. Hatiku hancur dan hanya bisa pasrah, tetapi rumah sakit tersebut tidak sanggup untuk menanganiku dan akhirnya aku di rujuk ke sebuah rumah sakit di Banyumas. Mereka membawaku dari rumah sakit Brebes pukul 00:00 dan sampai di rumah sakit Banyumas pukul 03:00. Sekitar pukul 08:00 aku mulai berpuasa untuk menjalani operasi amputasi, pukul 14:00 aku di bawa ke ruang operasi dan keluar dari ruang operasi sekitar pukul 19:30. Aku di amputasi sebatas atas lutut.
Ngontrak di Banyumas
satu bulan lamanya aku dan keluargaku harus ngontrak di Banyumas karena lukaku yang harus di bersihkan dan ganti perban setiap hari oleh perawat yang ahli dalam bidangnya.
Alergi obat
Setelah satu bulan ngontrak di Banyumas aku dan keluargaku pulang ke Cilacap, tetapi harus bolak balik ke klinik untuk mengganti perban karena luka yang belum kering. Saat itu pula kondisiku yang memburuk karena demam tinggi. Dokter di klinik memberiku obat untuk menyembuhkan demamku tapi entah kenapa aku alergi dengan obat entah itu obat dari rumah sakit atau dari klinik. Aku tidak tahu apa yang membuatku alergi, Sekujur tubuhku merasa gatal, kulit memerah dan mulai menghitam, bibir pecah-pecah dan mata yang sudah mulai menguning. Aku di larikan ke puskesmas terdekat namun pihak puskesmas tidak sanggup dan menyarankan untuk di rujuk ke rumah sakit lagi. Yah, akhirnya aku di rujuk ke rumah sakit yang ada di Banyumas tempat aku di amputasi. Disana aku di rawat selama satu minggu dan alhamdulillah sudah ada perubahan sampai sekarang, sudah sembuh kulitku sudah kembali normal dan tidak mengalami gatal-gatal lagi.
Depresi
Dengan keadaanku yang seperti ini membuatku merasa sangat tertekan, seolah beban pikiran bertumpuk menjadi satu dalam benakku. Sempat aku berfikir mengapa aku masih hidup? Bagaimana masa depanku? Bagaimana anggapan orang-orang terhadap keadaanku? Pekerjaan yang baru saja kudapatkan seolah sia-sia. Emosi yang tidak stabil, ingin rasanya menangis sekencang-kencangnya dan marah kepada diri sendiri.
Orang tuaku sangat berperan Penting dalam mengembalikan semangatku di saat keterpurukanku. Hampir setiap hari mereka memberiku semangat, dan alasan aku untuk bangkit adalah mereka. Teman-temanku yang selalu mendukungku dari kejauhan. Terimaksih untuk kalian. Lantas aku bangkit dengan mencari kesibukan. Aku mulai keluar rumah sekedar untuk menghilangkan jenuh. setelah beberapa saat aku sempat menjadi data inputer online untuk mengisi waktu luangku. Dan akhirnya aku bisa mengembalikan semangatku.
Mendapat bantuan kaki palsu dari BPJS
Setelah 8 bulan dan sudah berkali-kali kontrol, akhirnya aku dinyatakan layak untuk memakai kaki palsu. 2 bulan setelah itu aku mendapatkan kaki palsu dari BPJS. Sampai sekarang terhitung sudah 2 bulan setengah aku memakai kaki palsu. Awalnya aku merasa risih dan sakit untuk memakainya sempat marah kepada diri sendiri kenapa tidak bisa, kenapa harus sakit, dan kenapa harus sesulit ini, tapi jika aku tak memakainya hidupku tak akan berubah. Hari demi hari aku mencoba untuk latihan dan hasilnya kini aku sudah bisa berjalan dan sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Terimakasih untuk keluargaku, teman-teman, tetangga dan semua pihak yang berperan dalam hidupku. Tanpa kalian aku bukan siapa-siapa.
Bersyukurlah selagi masih ada nafas yang bisa di hela, karena takdir bukan untuk di ratapi. Hanya sekedar berbagi pengalaman, semoga kisah ini menjadikan kita manusia yang pandai bersyukur dengan keadaan kita bagaimanapun itu.
Baca juga:
Fakta dibalik Jatuh Cinta
4 Comments
Luruskan niat,bangkit dan bersemangatlah.
ReplyDeleteSiap gugun
Delete"JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.ME
ReplyDeleteDAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "
"JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.ME
ReplyDeleteDAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "